Modus kejahatan jalanan terus berkembang menyesuaikan kondisi dan keadaan. Kejahatan yang dulunya dilakukan secara sembunyi-sembunyi, sekarang ini sudah dilakukan dengan terbuka.
Berbagai cara yang dilakukan para pelaku kejahatan, untuk melumpuhkan dan mengelabui korbannya.
1. Modus Tabrakan Mobil
Modus yang saat ini terbilang baru adalah perampokan dengan modus tabrakan mobil. Pelaku biasanya menggunakan mobil sewaan dan lebih dari tiga orang. Mereka mengincar pengendara yang berkendaraan seorang diri.
Setelah mendapatkan targetnya, pelaku dengan sengaja menabrakan mobil yang dikendarainya ke mobil korban. Hal ini pasti membuat korban turun untuk memastikan kerusakan dan meminta pertanggungjawaban.
Pelaku kemudian menyakinkan korbannya dan bersedia menganti semua kerugian akibat kecelakaan itu. Namun, korban diminta untuk mengikutinya ke ATM atau ke bengkel terdekat yang diinginkan pelaku.
Saat berada ditempat yang sepi, pelaku akan melancarkan aksinya. Mereka akan memblokir jalan dan memaksa korbanya untuk turun dari dalam mobil. Dalam ancaman barang berharga korban kemudian dikuras pelaku. Mulai dari dompet, perhiasan atau telepon genggam.
Mereka tidak segan-segan melakukan tindakan kasar agar korbannya mau menyerahkan barang berharga mereka.
2. Modus Menggunakan Tissue Basah
Modus lainya yang juga masih menjadi tren kejahatan jalanan adalah dengan menggunakan tissue basah.
Meski jumlahnya mulai menurun. Namun, kejahatan dengan modus ini tetap harus diwaspadai. Mengenali prilaku orang yang akan berbuat jahat menjadi hal yang penting.
Pelaku kejahatan tissue basah selalu mengincar kaum hawa di dalam angkutan umum, dan mereka lebih sering beraksi pada malam hari.
Kejahatan gaya ini marak terjadi di atas Bus Patas 45 jurusan Cililitan-Blok M. Waspada bila melihat penumpang di sebelah Anda mengeluarkan tisu basah, apalagi bila anda mulai mencium aroma yang menyengat setelah tisu itu dikeluarkan.
Aroma tisu basah yang keluar itu adalah akibat campuran aseton dan alkohol 85 persen. Baunya tentu sangat berbeda dengan bau tisu basah pada umumnya.
Setelah mengeluarkan tisu tersebut, biasanya sang pelaku kemudian mulai mengosok-gosokan tisu itu ke telapak tangan dan lengannya seolah mengelap keringat.
Karena sudah menahan nafas, maka si pelaku tidak terpengaruh dengan aroma yang dikeluarkan oleh bau dari tisu tersebut. Tapi kita yang yang tidak sadar akan menghirup dalam-dalam aroma yang menyengat itu.
Pelaku kemudian akan berusaha mendekatkan tisu yang dipegangnya ke hidung korbannya dengan berbagai cara. Mulai berpura-pura ingin menutup atau membuka kaca jendela sampai menawarkan tisu tersebut kepada korbannya.
Karena telah menghirup aroma dari tisu tersebut biasanya langsung merasa mual dan pandangan mata dengan cepat langsung berkunang-kunang, dalam hitungan menit aroma tersebut membuat kesadaran korban menurun hingga tidak sadarkan diri.
Bila sudah begitu dengan mudah pelaku kemudian akan berpura-pura baik dengan menaruh perhatian pada korbanya dengan menanyakan kodisi korban yang mulai pucat.
Padahal itu adalah cara pelaku untuk memastikan kalau korbannya sudah terpengaruh dengan aroma tisu tersebut. Setelah dipastikan tidak sadarkan diri, baru pelaku akan mengasak seluruh barang bawaan korbannya.
3. Modus Tebar Dokumen
Modus kejahatan lainya yang saat ini sedang marak adalah 'Tebar Dokumen'. Pelaku sengaja menebar amplop berisi dokumen penting aspal di jalanan bersama dengan selembar cek bernilai miliaran rupiah.
Sasaran pelaku adalah mereka yang menemukan dan berniat baik untuk mengembalikan amplop tersebut.
Saat korbannya menelpon, pelaku akan berpura-pura sangat berterima kasih dan akan memberikan uang karena kebaikan korban mengembalikan dokumen penting itu.
Pelaku kemudian meminta korban menyiapkan nomor rekening dan akan dipandu menerima transferan uang dari pelaku.
Secara tidak sadar, korban malah dibuat mengirimkan uang kepada pelaku. Modus penipuan yang menguras untuk mengirimkan pulsa dan uang tabungan ini sudah kerap terjadi.
4. Modus Menggunakan Balsem
Modus perampokan lainya terhadap tukang ojek juga masih yang tertinggi selama ini. Mulai dari perampokan yang dilakukan secara sadis hingga cara yang lebih unik.
Pelaku kejahatan di kawasan Bekasi yang mengincar tukang ojek melacarkan aksinya dengan menggunakan balsam. Cream penghilang nyeri itu sengaja diolesi ke wajah korban hingga ia terjatuh. Dalam keadaan lemah, motor korban kemudian dilarikan.
Modus kejahatan lainnya yang perlu diwaspadai dalah, kejahatan yang menyamar sebagai pengantar barang atau kurir, berpura-pura bertamu, ban terbakar, undian berhadiah melalui berbagai produk rumah tangga dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, sudah sepatutnya kita waspada teman; dimanapun, kapanpun, terhadap siapapun. Karena banyak orang jahat diluar sana, dan kejahatan itu bisa terjadi karena ada kesempatan.
Berbagai cara yang dilakukan para pelaku kejahatan, untuk melumpuhkan dan mengelabui korbannya.
1. Modus Tabrakan Mobil
Modus yang saat ini terbilang baru adalah perampokan dengan modus tabrakan mobil. Pelaku biasanya menggunakan mobil sewaan dan lebih dari tiga orang. Mereka mengincar pengendara yang berkendaraan seorang diri.
Setelah mendapatkan targetnya, pelaku dengan sengaja menabrakan mobil yang dikendarainya ke mobil korban. Hal ini pasti membuat korban turun untuk memastikan kerusakan dan meminta pertanggungjawaban.
Pelaku kemudian menyakinkan korbannya dan bersedia menganti semua kerugian akibat kecelakaan itu. Namun, korban diminta untuk mengikutinya ke ATM atau ke bengkel terdekat yang diinginkan pelaku.
Saat berada ditempat yang sepi, pelaku akan melancarkan aksinya. Mereka akan memblokir jalan dan memaksa korbanya untuk turun dari dalam mobil. Dalam ancaman barang berharga korban kemudian dikuras pelaku. Mulai dari dompet, perhiasan atau telepon genggam.
Mereka tidak segan-segan melakukan tindakan kasar agar korbannya mau menyerahkan barang berharga mereka.
2. Modus Menggunakan Tissue Basah
Modus lainya yang juga masih menjadi tren kejahatan jalanan adalah dengan menggunakan tissue basah.
Meski jumlahnya mulai menurun. Namun, kejahatan dengan modus ini tetap harus diwaspadai. Mengenali prilaku orang yang akan berbuat jahat menjadi hal yang penting.
Pelaku kejahatan tissue basah selalu mengincar kaum hawa di dalam angkutan umum, dan mereka lebih sering beraksi pada malam hari.
Kejahatan gaya ini marak terjadi di atas Bus Patas 45 jurusan Cililitan-Blok M. Waspada bila melihat penumpang di sebelah Anda mengeluarkan tisu basah, apalagi bila anda mulai mencium aroma yang menyengat setelah tisu itu dikeluarkan.
Aroma tisu basah yang keluar itu adalah akibat campuran aseton dan alkohol 85 persen. Baunya tentu sangat berbeda dengan bau tisu basah pada umumnya.
Setelah mengeluarkan tisu tersebut, biasanya sang pelaku kemudian mulai mengosok-gosokan tisu itu ke telapak tangan dan lengannya seolah mengelap keringat.
Karena sudah menahan nafas, maka si pelaku tidak terpengaruh dengan aroma yang dikeluarkan oleh bau dari tisu tersebut. Tapi kita yang yang tidak sadar akan menghirup dalam-dalam aroma yang menyengat itu.
Pelaku kemudian akan berusaha mendekatkan tisu yang dipegangnya ke hidung korbannya dengan berbagai cara. Mulai berpura-pura ingin menutup atau membuka kaca jendela sampai menawarkan tisu tersebut kepada korbannya.
Karena telah menghirup aroma dari tisu tersebut biasanya langsung merasa mual dan pandangan mata dengan cepat langsung berkunang-kunang, dalam hitungan menit aroma tersebut membuat kesadaran korban menurun hingga tidak sadarkan diri.
Bila sudah begitu dengan mudah pelaku kemudian akan berpura-pura baik dengan menaruh perhatian pada korbanya dengan menanyakan kodisi korban yang mulai pucat.
Padahal itu adalah cara pelaku untuk memastikan kalau korbannya sudah terpengaruh dengan aroma tisu tersebut. Setelah dipastikan tidak sadarkan diri, baru pelaku akan mengasak seluruh barang bawaan korbannya.
3. Modus Tebar Dokumen
Modus kejahatan lainya yang saat ini sedang marak adalah 'Tebar Dokumen'. Pelaku sengaja menebar amplop berisi dokumen penting aspal di jalanan bersama dengan selembar cek bernilai miliaran rupiah.
Sasaran pelaku adalah mereka yang menemukan dan berniat baik untuk mengembalikan amplop tersebut.
Saat korbannya menelpon, pelaku akan berpura-pura sangat berterima kasih dan akan memberikan uang karena kebaikan korban mengembalikan dokumen penting itu.
Pelaku kemudian meminta korban menyiapkan nomor rekening dan akan dipandu menerima transferan uang dari pelaku.
Secara tidak sadar, korban malah dibuat mengirimkan uang kepada pelaku. Modus penipuan yang menguras untuk mengirimkan pulsa dan uang tabungan ini sudah kerap terjadi.
4. Modus Menggunakan Balsem
Modus perampokan lainya terhadap tukang ojek juga masih yang tertinggi selama ini. Mulai dari perampokan yang dilakukan secara sadis hingga cara yang lebih unik.
Pelaku kejahatan di kawasan Bekasi yang mengincar tukang ojek melacarkan aksinya dengan menggunakan balsam. Cream penghilang nyeri itu sengaja diolesi ke wajah korban hingga ia terjatuh. Dalam keadaan lemah, motor korban kemudian dilarikan.
Modus kejahatan lainnya yang perlu diwaspadai dalah, kejahatan yang menyamar sebagai pengantar barang atau kurir, berpura-pura bertamu, ban terbakar, undian berhadiah melalui berbagai produk rumah tangga dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, sudah sepatutnya kita waspada teman; dimanapun, kapanpun, terhadap siapapun. Karena banyak orang jahat diluar sana, dan kejahatan itu bisa terjadi karena ada kesempatan.
Sumber Artikel : alumni_9lima@yahogroups.com
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih atas komentar Anda